Total perjalanan makanan yang masuk ke tubuh manusia melalui saluran pencemaan (mulai dari lambung sampai keluar kembali berupa tinja) secara normal memerlukan waktu satu sampai tiga hari (bisa juga sampai empat hari).

Pemeriksaan secara kasar

Yang dimaksud dengan pemeriksaan - pemeriksaan secara kasar adalah pemeriksaan tinja yang dilakukan secara langsung, yang meliputi jumlahnya, warnanya, baunya, reaksi, konsistensinya, parasit yang berasal dalam tinja. serta efek obat antibiotik yang diminum terhadap bentuk tinja.

Jumlah Tinja

Rata-rata tinja basah orang dewasa yang dikeluarkan setiap harinya adalah 80-170 gram (rata-ratanya 100 gram). Pada orang yang mengkonsumsi banyak sayuran bisa sampai 350 gram setiap harinya, terdiri atas 75 gram zat padat dan sisanya dalam bentuk air. Sementara itu orang yang kelaparan mengeluarkan tinja hitam kehijauan seberat 7-8 gram.

Zat padat hanya terdiri atas 25 persen dari seluruh tinja yang seluruhnya terdiri atas :

  • Sisa makanan
  • Sisa dari usus dan sekrosi saluran cerna
  • Bakteri, yang terdiri atas l/3 berat tinja kering
  • Elemen dari bermacam-macam sel
  • Zat yang di ekskresikan ke usus.

Mukus normal ada dalam jumlah kecil, tapi bisa sampai banyak sekali pada pasien disentri. Warna tinja Diet atau jenis makanan adalah faktor yang sangat menentukan warna tinja. Warna cokelat yang umum terjadi disebabkan oleh urobilin dan stercobilin, dua pigmen yang berasal dari bilirubin.

Cokelat - Diet yang terdiri atas makanan yang keseimbanganya baik.

Cokelat muda -Diet yang tcrdiri atas makanan yang kaya susu.

Hitam kecokelat-cokelatan - Diet yang terdiri atas makanan yang mengandung daging yang tinggi.

Kuning - Diet yang terdiri atas tanaman rhubarb, santonin Kristal tak berwarna (CISHMO;), senna tanaman dari genus cassia, lemak.

Hijau - Diet yang terdiri atas Calomel substansi tak berwarna dan tak berasa (Hg2Cl2 ), bayam, unchanged biliverdin pigmen hijau ( C33H;4N4O6 ).

Hitam-Diet yang terdiri atas makanan yang mengandung bismuth dan besi akan menghasilkan tinja berwama hitam. Perdarahan yang berasal dari saluran cerna bagian proksimal atau melena ( perdarahan saluran cema bagian atas ) bisa juga menyebabkan tinja berwama hitam.

Abu-abu - Diet yang terdiri atas cokelat dan kokoa.

Pada steatore konsistensi tinja seperti bubur dan berbuih. Putih keabu-abuan-obstruksi kandung empedu. Obstruksi kandung empedu bisa disebabkan oleh batu, striktur, atau udem dan peradangan duktus yang menyertai kolesistitis. Merah-Warna merah bisa disebabkan berdarahan di usus besar atau rectum, gula bit, atau tomat yang tak dicerna bagian distal, warna tinja akan menjadi merah. Bau busuk tinja Bau busuk fases disebabkan oleh indole dan skatole. Bau yang lebih tidak menyenangkan disebabkan oleh methane, hydrogen sulfide, dan metil merkaptan diet yang kaya daging menghasilkan bau yang paling busuk. Diet yang terdiri atas susu dan sayuran hampir tak menyebabkan bau busuk. Bau yang sangat busuk mengindikasikan reaksi alkal. Tinja yang terlalu asam akan menimbulkan bau masam atau anyir. PH tinja Kadar PH tinja berkisar dari 7,0 sampai dengan 7.5. bila seseorang mengkonsumsi banyak laktosa dapat membuat PH tinja menjadi asam.

Konsistensi

Tinja Tinja dikatakan normal jika kepadatan massanya lembek tetapi tetap memiliki bentuk. Tinja akan semakin padat jika proses pencernaan makanan di dalam tubuh berlangsung lama. Anak-anak cenderung memiliki tinja yang lebih lembek. Parasit Pada tinja bisa juga ditemukan cacing yang bisa dilihat secara langsung, misalnya nematoda dewasa atau segmen cacing pita. Untuk mengidentifikasi lebih jelas amuba dan parasit lain yang berada di dalam tinja bisa diperiksa secara mikroskopik ( dengan mikroskop ) Efek dari obat antibiotik yang diminum Pengobatan dengan obat antibiotik yang diminum lebih dari beberapa hari sering menyebabkan perubahan pada tinja.Tinja menjadi lebih besar, yang terdiri atas lebih banyak materi yang tak dicerna serta terdiri atas lebih banyak materi yang tak dicerna serta sering berwarna abu-abu kehijauan dan bau busuknya berkurang.Mukusnya akan bertambah, bisa juga terjadi diare dengan tinja yang cair.